From Herat to the Champion
Perkenalkan namanya
Somaya......gadis remaja 18 tahun dengan kursi rodanya dari Afghanistan menaklukan
Dunia dan ini adalah kisahnya
Herat, 13 tahun yang lalu
tepatnya tahun 2005, Somaya hanyalah gadis kecil biasa yang selalu
bersemangat untuk pergi ke sekolah,
setiap harinya ia selalu menjadi yang pertama tiba di sekolah, hingga suatu
ketika di perjalanan menuju ke sekolah sebuah roket jatuh tepat di dekatnya dan
meninggalkan luka yang serius pada Somaya.
“Aku terbangun sedang terbaring
dirumah sakit dan mendapati ibu dan ayahku sedang berdiri tepat disampingku
dengan air mata yang menetes dikedua pipinya” terlihat kesedihan terpancar di
mata Somaya, “Aku benar-benar sedih saat itu, aku hanya bisa terbaring dan
lebih sering tidak sadarkan diri.”
Somaya kecil dipindahkan ke Kabul
untuk mendapatkan perawatan khusus, “Aku tidak ingat perjalanan ke Kabul saat
itu, yang ku ingat saat aku membuka mataku, aku merasa lebih baik.”
Suatu ketika Somaya kecil tau ada
yang salah dengannya, ia mencoba bergerak dan sangat terkejut mendapati fakta
bahwa kaki kanannya telah di amputasi. “itu adalah saat terburuk dalam hidupku,
aku mulai berteriak dan bertanya mengapa aku hidup dengan kodisi seperti ini.”
Ibunya Halima dan ayahnya
Nouruddin telah melakukan segalanya untuk Somaya “Aku sangat bersyukur dan lega
putri kami masih hidup,tapi aku dan istrikku sangat khawatir dengan masa
depannya.”
Somaya benar-benar hancur saat
itu, ia tidak mempunyai semangat untuk menjalani hidup. Orangatuanya membawa
Somaya kecil ke International Red Cross untuk mendapatkan kaki buatan namun
Somaya menolaknya, setelah beberapa kali menjalani physiotherapy ia sadar kaki
buatan adalah jalan terbaik untuknya.
Somaya akhirnya melanjutkan untuk
kembali bersekolah, ia mendaftarkan diri ke salah satu tim basket untuk
anak-anak berkebutuhan khusus, walau pada awalnya sangat sulit bermain basket
menggunakan kursi roda tapi ia mempunyai semangat.
Tahun 2014 Somaya mendapat
penghargaan sebagai ‘Best Player in Kabul’. Dua tahun kemudian ia berpartisipasi
dalam kejuaraan basket di Indonesia dan ia bersama timnya dari Afghanistan
keluar sebagai pemenangnya.
“Aku bangga dengan timku,
memenangkan kejuaraan International membuatku tersadar bahwa Tuhan mempunya
jalan-Nya sendiri untuk membuat hidup kita lebih baik.”
“Aku ingin melakukan sesuatu yang
lebih dalam hidup dan menolong anak-anak lainnya yang menderita karena perang
ini.”
Saat ini Somaya berperan aktif
dalam UNICEF Support dengan aktif menjadi pembicara di Herat. UNICEF Support membantu
Somaya dan remaja lainnya untuk dapat berbagi pengalaman mereka serta
menyuarakan aspirasi mereka dan menanamkan harapan diantara teman-teman
lainnya.
“Aku ingin menceritakan pada
semua orang, di tengah-tengah tragedi yang kita lalui, kita tidak boleh
menyerah, sebagai anak muda kita harus merangkul dunia dan membuatnya menjadi
lebih baik.”
Somaya hanyalah satu dari sekian
banyak anak-anak yang menderita karena perang di Afghanistan, Somaya hanyalah
satu dari jutaan anak yang haknnya terenggut oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab, tapi Somaya adalah salah satu keberhasilan yang muncul dari
sebuah keterbatasan yang menginspirasi anak-anak di Afghanistan dan seluruh
dunia termasuk saya.
#ForEveryChild
#ForEveryGirl
#WeTheFuture
#ForEveryChild
#ForEveryGirl
#WeTheFuture
Komentar
Posting Komentar