A little turtle #2

source by pinterest

“Benar-benar pemalas, bangunlah tuan kelinci? bahkan nona mentari sudah berhasil membuat tubuhku dipenuhi aliran sungai” tak terdengar jawaban apapun dari dalam kura-kura kecil kembali berbicara, kali ini dengan suara lebih keras,”hei.. tuan pemalas, setidaknya sapalah nona mentari sebentar sajah, kau tidak bisa terus berada dalam rumah.”

“ohh sungguh…diamlah kura-kura kecil, siapa yang kau maksud pemalas? Terus berada dalam rumah? lihatlah siapa yang tidak pernah terlepas dari rumahnya sendiri.” Dengan jengkel tuan kelinci kembali melanjutkan tidurnya.
“Dia sungguh kelinci pemalas…”dengus kura-kura “bagaimana dia bisa tidur selama itu, memangnya kelinci melakukan hibernasi? baiklah kalau begitu, aku akan berangkat ke sungai duluan” teriak kura-kura. Dengan langkah kecil kura-kura kembali meneruskan perjalanan panjangnya menuju sungai, perjalanan yang cukup lama untuk jarak tempuh yang…cukup singkat. Perlahan ia melangkahkan kaki-kaki kecil nya, kemudian berhenti sejenak, terdiam lalu melanjutkan langkahnya kembali, kemudian berhenti lagi dan melangkah kembali, ia bisa melakukan itu lebih dari sepuluh kali. “aku sungguh tidak mengerti mengapa ia terus melakukan hal seperti itu?” gerutu tuan kelinci yang mengamati dari kejauhan. Dalam hati ia berkata sembari menahan tawanya ‘itulah mengapa tubuhnya selalu dibanjiri keringat, lihatlah yang ia lakukan.’
Hampir setengah jam kemudian setelah menempuh perjalanan yang cukup menyita waktu, kura-kura tiba ditepi sungai. Bermaksud mengejutkan kura-kura, tuan kelinci yang sudah tiba setengah jam yang lalu keluar dari balik pepohonan dan duduk santai ditepi sungai sambil menyilangkan tangannya ke belakang kepalanya “hari yang sangat cerah, aliran sungai sangat jernih seperti biasanya” kata tuan kelinci. “membosankan seperti biasanya bukan?”saut kura-kura, tampaknya tuan kelinci gagal mengejutkannya “sungguh menyebalkan” kata tuan kelinci, dengan wajah kecewa ia bangkit menghampiri kura-kura “masih sajah melakukan hal konyol itu setiap harinya” sindir tuan kelinci dengan muka usilnya. “masih sajah mengamati dari belakang setiap harinya” kata kura-kura dengan cepat membalas sindiran tuan kelinci. Sama seperti kemarin dan hari-hari sebelumnya mereka duduk di bawah pohon tepi sungai, mendengar gemericik air yang terkadang bersenandung merdu dengan suara jangkrik diantara pepohonan, opera alam yang tidak pernah mereka lewatkan setiap harinya. Suara yang sama setiap harinya yang tak pernah berubah dan tidak pernah membosankan. Mereka bercengkramah seharian hingga sore menjelang, membicarakan tentang alam terkadang mempertanyakan hal konyol mengapa para jangkrik tidak mau turun dan bergabung bersama mereka. “awan-awan itu, kali ini seperti apa yaa rupa mereka?” kata kura-kura. “hmm ntahlah mengapa mereka tidak pernah bosan menggambarkan ketampananku” jawab tuan kelinci dengan penuh percaya diri. Dengan muka malasnya kura-kura mendengus pelan “haah..tampaknya para awan lagi-lagi lupa letak mereka menaruh otak seni mereka.” “syuut.. diamlah, terima sajah apa yang ada” kata tuan  kelinci sambil tersenyum. “sudah tiba saatnya” kata tuan kelinci pelan, “saat ini prajurit biru langit satu-persatu mulai bergantian tugas  dengan para prajurit merah, beberapa prajurit jingga yang lain ikut  mengawal, seperti biasanya mereka sangat berwibawa seperti diriku” celetuknya “ditangan mereka tidak lupa dikibarkan bendera kerajaan langit dengan corak yang lebih indah dari pelangi yang membentang disisi air terjun” dengan pelan ia menjelaskan pada kura-kura, dengan nada bagaikan seorang pendongeng handal, kura-kura pun mendengarkan dengan seksama. “ini baru namanya penutupan yang sempurna dari opera hari ini” teriak tuan kelinci. “woohooo…” kura-kura pun tidak mau kalah berteriak “kami janji akan menontonmu lagi esok hari” lanjut kura-kura kecil dengan senyuman bahagia. “jangan lupa sisakan kami dua tiket tepat dibawah pohon ini” kata kelinci lantang lalu tertawa, mereka berdua pun tertawa bersama mentertawakan kekonyolan yang mereka lakukan barusan, tanpa sadar air mata mengalir jatuh di pipi kura-kura……[TO BE CONTINUE]

Komentar

Postingan Populer